Kamis, 27 September 2012

LIPUTAN KHUSUS :Dr Muhammad Arifin Badri, MA bukanlah Teroris.

LIPUTAN KHUSUS :Dr Muhammad Arifin Badri, MA bukanlah Teroris.
( KECEROBOHAN TV ONE)

Belum lama ini Tv One membuat kecerobohan dalam pemberitaannya di Kabar Petang 24/09/2012. Yaitu menganggap Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri, MA sebagai bagian dari jaringan Terorisme di Indonesia. Berikut kumpulan kabar mengenai hal ini yang telah berhasil kami kumpulkan

TV ONE Ceroboh, Ustadz Salafi di Fitnah Teroris

JAKARTA (gemaislam) - Beberapa waktu lalu Metro TV membuat kesalahan pemberitaan tentang teroris, pada acara "Headline News" dan "Metro TV Hari Ini." Acara yang di tayangkan  5 September 2012 itu menggunakan tagline “Awas! Generasi Baru Terorisme” dinilai merusak nama baik salah satu ekstra kurikuler di sekolah yaitu Kerohanian Islam (Rohis).
Akibatnya banyak kaum muslimin protes terhadap tayangan tersebut. Permasalahan pun selesai setelah pihak Metro TV meminta maaf kepada perwakilan Rohis di kantor KPI, Senin (24/09).
Setelah Metro TV selesai, disambung dengan TV One yang membuat ulah berupa tuduhan dan fitnah. Kemarin sore, Senin (24/09)  dalam acara kabar petang TV One pada pkl. 18.30 WIB yang memberitakan jaringan teroris, memajang foto DR. muhammad Arifin Badri, MA dan memasukkannya kedalam jaringan teroris Thoriq.
Apa yang dilakukan oleh TV One dengan memajang foto Da’i lulusan S3 Universitas Islam Madinah ini adalah sebuah fitnah dan pencemaran nama baik. Karena selama ini, Ustadz Arifin, demikian biasa disebut, adalah da’i yang getol memerangi faham teroris dan banyak membantu pemerintah Indonesia untuk menjelaskan kepada kaum muslimin akan bahaya terorisme.
Kesalahan fatal TV One yang sangat memalukan adalah menganggap sama doktor bidang  Fiqih dengan Baderi Hartono, terduga teroris yang ditangkap pada Sabtu (22/09) oleh Densus 88 Anti Teror Polri di Griyan RT 05 RW 10 kelurahan Pajang kecamatan Laweyan, Surakarta.
Ustadz Yang Santun
Ustadz Muhammad Arifin Badri dikenal sebagai sosok yang santun dan sejak di pesantren termasuk santri yang berprestasi, hal ini dikatakan oleh salah satu gurunya ketika mondok di pesantren Al Irsyad Tengaran, Ustadz Basuni Iskandar, S. Ag.
“Arifin Badri itu sangat anti dengan teroris, dia sejak nyantri memiliki akhlak yang bagus. Saat ini pun dia aktif sebagai da’i yang menjelaskan kekeliruan faham terorisme,” ujar Ustadz Basuni kepada gemaislam.com, Selasa (25/09).
Ustadz Basuni menambahkan, TV One sangat ceroboh, mestinya media sebesar itu tidak asal-asalan dalam memberitakan.
“Sedang membicarakan terduga teroris Baderi Hartono koq yang dipajang foto Arifin Badri?,” ujar Ustadz Basuni.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari DR. Muhammad Arifin Badri terkait pemberitaan tersebut, tetapi ramai dibicarakan di situs jejaring sosial Faceebok mengusulkan agar TV One dilaporkan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan dewan pers atas tindakan pencemaran nama baik. (bms)



Ustadz Ali Saman: TV One Tidak Cukup Hanya Klarifikasi

Islamedia - Setelah banyak protes ditujukan kepada TV One terkait pemberitaan DR. Muhammad Arifin Badri yang dituduh terlibat jaringan teroris, sore tadi sekitar pukul 17. 50 WIB pihak TV One melakukan klarifikasi. Dalam klarifikasi itu disebutkan bahwa DR. Muhammad Arifin Badri bukan terduga teroris bernama Baderi ya
ng telah ditangkap Densus 88.Terkait klarifikasi tersebut, ketua Himpunan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad (HAPIA) Tengaran, Ustadz Ali Saman Hasan, Lc, MA menanggapinya kurang puas.“TV One tidak cukup hanya klarifikasi, besok Ustadz Arifin akan meminta hak jawab ke TV One,” Ujar Ustadz Ali Saman kepada gemaislam.com via sambungan telepon, Selasa malam (25/09).Ustadz Ali Saman menambahkan, karena ini terkait pencemaran nama baik maka ustadz Arifin sendiri yang harus mengklarifikasi dan disiarkan oleh TV One.“Jika TV One tidak memenuhi hak jawab Ustadz Arifin, kita akan laporkan TV One ke KPI dan Dewan Pers,” terang Ustadz Ali saman.DR. Muhammad Arifin Badri adalah alumni pesantren Islam Al Irsyad Tengaran dan menyelesaikan pendidikan S1 sampai S3 dii Universitas Islam Madinah KSA, da’i yang aktif berdakwah dan dikenal luas oleh kaum muslimin. Beliau menjadi pemateri tetap di Insan Tv, Radio Muslim Jakarta, Radio Rodja Cileungsi dan beberapa radio dakwah di seluruh Indonesia. Selain itu beliau menjadi Pembina Himpunan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad (HAPIA) Tengaran dan Pembina Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), dosen tetap di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i (STDIIS) Jember dan dosen pasca sarjana di universitas Muhammadiah Surakarta (UMS).sumber : gemaislam.


 

DR. Muhammad Arifin Badri Akan Berikan Hak Jawab di TV ONE Sore Ini (26/09)

JAKARTA (gemaislam) - DR. Muhammad Arifin Badri, seorang da’i  yang fotonya dipajang TV One pada Senin Sore (24/09) terkait jaringan terorisme akan memberikan hak jawab pada acara kabar petang di TV One sore ini.
“Insya Allah sore ini Ustadz Arifin akan memberikan hak jawab di TV One terkait pemberitaan keliru terorisme tentang beliau, kira-kira pukul 18.30 WIB,” ujar  Direktur Radio Muslim Jakarta, Ustadz Ali Saman Hasan kepada gemaislam.com sore ini, Rabu (26/09).
Tim advokat , kata ustadz Ali Saman, menginginkan klarifikasi ustadz Arifin tidak hanya sekali disiarkan TV One, karena banyak lembaga terkena dampak negatif  pemberitaan itu.
“Kita menginginkan TV One menyiarkannya berkali-kali, karena banyak lembaga terkena dampak negatif nya seperti Insan TV, KPMI (Komunitas pengusaha Muslim Indonesia), radio Rodja Cileungsi, radio Muslim Jakarta, STDI Imam Syafi’i jember dan banyak lembaga-lembaga lainnya,” kata ustadz Ali Saman.
Sementara itu, terkait pemberitaan tersebut, Indonesia Media Watch (IMW) telah melaporkan Tv One kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). IMW menganggap TV One telah melanggar UU No.32/2002 pasal 36; Ayat (6) Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional. (bms)



Ustadz Arifin Badri di TV One: Hendaknya Masyarakat Menjadi Partner Pemerintah yang Produktif dalam Memerangi Terorisme

JAKARTA (gemaislam) - Tepat pukul 18.30 WIB sore ini, Rabu (26/09)  DR.  Muhammad Arifin Badri memberikan hak jawab di TV One terkait pemberitaan yang mencatut fotonya dalam sebuah jaringan teroris.  Dalam acara kabar petang yang mengangkat tema “Mengusut Akar Terorisme” itu, ustadz Arifin Badri menjelaskan kekeliruan ideologi Terorisme.
“Sejak saya masih aktif kuliah di Madinah sudah beberapa kali berdiskusi dengan tokoh teroris, seperti Aman Abdurrahman, yang saat ini jadi tawanan Polri,” ujar Ustadz Arifin Badri memulai pemaparannya.
Selain itu, beliau juga aktif menulis buku-buku terkait dengan kekeliruan tindakan terorisme. Beliau juga ikut andil dalam penerjemahan fatwa ulama yang menjelaskan akan bahaya terorisme. Hal itu sebagai bagian dari upaya dan partisipasi beliau dalam mewujudkan stabilitas nasional yang baik dan kondusif.
Meskipun spesialisasi beliau dalam bidang ilmu fiqih, hal tersebut tidak menghambat beliau untuk ikut terjun dalam memerangi terorisme.
“Point penting yang harus kita fahami adalah Ilmu agama merupakan satu paket lengkap yang saling terkait. Akar terorisme adalah dalam hal aqidah atau theologi namun hal tersebut juga kental kaitannya dengan hukum-hukum fiqih seperti bagaimana menyikapi hubungan antara muslim dan non muslim,” kata Ustadz Arifin Badri.
Ustadz yang meraih gelar doktor dengan predikat cum laude ini telah beberapa kali mengisi ceramah di beberapa  lembaga pemasyarakatan di Indonesia, seperti yang ada di Porong, Jawa timur dengan fokus memberikan pembinaan kepada para petugas Lapas terkait dengan tindakan terorisme.
Beliau menjelaskan agar masyarakat lebih mengedepankan kebenaran daripada perasaan. Contohnya adalah kejadian yang terjadi di masa Rasulullah, dimana ada seorang Yahudi yang mengucapkan salam dengan “Assaamu ‘Alaikum” yang berarti “semoga engkau terkena racun”.  Rasulullah menjawab dengan ucapan “wa alaika” yang artinya “dan engkau juga”. Aisyah yang mendengar ucapan yahudi tersebut langsung membalas dengan ucapan “Assaamu alaika Walla’nah” yang berarti “Semoga engkau terkena racun dan laknat”.
Beliau melanjutkan paparannya, tatkala Rasulullah mendengar ucapan Aisyah, beliau serta merta langsung menegurnya dan memberikan nasihat kepadanya untuk berlemah lembut dalam semua tindakan.
Alumni pesantren Islam Al Irsyad Tengaran ini berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar menjadi partner pemerintah yang produktif dalam memerangi terorisme.
Di akhir acara, presenter mengulangi permohonan maafnya atas nama TV One terhadap kesalahan pemberitaan dua hari yang lalu dan ustadz Arifin Badri menganggap bahwa permasalahan ini telah selesai.
“Terima kasih kepada TV One yang telah memberikan ruang kepada saya. Dan saya menghimbau kepada pihak yang memiliki koneksi dengan saya, seperti Insan TV, KPMI, STDI Imam Syafi’i dan yang lainnya untuk menganggap permasalahan ini telah selesai.” Tutup Ustadz  Arifin Badri. (arc/bms)
Nb :  Liputan dari TV One bisa dilihat di -

http://video.tvonenews.tv/arsip/view/62092/2012/09/26/syiar_antiterorisme_dr_muhammad_arifin_badri.tvOne

Kamis, 20 September 2012

Bagi antum yang Mau Ibadah Umroh Atau Haji

Sekedar informasi : Mau Haji atau Umroh Insya Allah bersama Ust Zaenal Abidin, Lc ???
Klik aja gambar di bawah ini.

Rabu, 19 September 2012

Sikap Seorang Muslim Terhadap Film Yang Menghina Nabi

Washington - Seorang pria yang diyakini sebagai produser film Innocent of Muslims Nakoula Basseley Nakoula secara sukarela bersedia memberikan keterangan kepada pihak berwenang. Nakoula pun kini akan diperiksa terkait dengan pelanggaran masa hukuman percobaan.

"Dia (Nakoula) akan diperiksa oleb petugas badan penyelidikan federal (FBI). Dia tidak diborgol karena dia menyerahkan diri secara sukarela," ujar Juru bicara Kepolisian Los Angeles, seperti dikutip The Guardian, Sabtu (15/9/2012).

Namun polisi menegaskan, dia tidak ditahan. Nama Nakoula Basseley Nakoula muncul setelah FBI menyimpulkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan atas keberadaan film yang dinilai merendahkan Islam dan Nabi Muhammad.

Tidak dijelaskan apakah Nakoula yang berusia 55 tahun itu menjadi target penyelidikan dari kematian Dubes AS Chris Stevens dan tiga orang stafnya di Libya. Sementara Jaksa Agung Eric Holder memastikan, pihak Kementerian Kehakiman sudah membuka penyelidikan atas kematian Dubes Stevens di Benghazi, Libya.

Nakuola diketahui divonis bersalah atas kasus penipuan sebuah bank sebelumn akhirnya film kontroversial buatannya muncul dan memancing kemarahan umat Muslim di Timur Tengah. Sementara itu dalam produksi film tersebut Nakuola menyamar sebagai sosok Sam Bacile.

Menurut pengakuan Nakoula kepada Associated Press, Islam baginya bak penyakit kanker sehingga film tersebut diproduksi untuk memberikan pernyataan politik provokatif.

Selama ini Nakoula menolak dirinya dan Sam Bacile adalah sosok yang sama. Namun saat Associated Press melakukan wawancara melalui telepon dengan sosok Bacile, mereka mengetahui bahwa lokasi telepon itu tak lain adalah alamat Nakoula.

Pengadilan federal kabarnya akan mendakwa Nakoula dengan pasal pidana tahun 2010 atas perbuatannya yang memalsukan banyak identitas. Beberapa identitas Nakoula lainnya adalah Nicola Bacily, Robert Bacily, Erwin Salameh dan sejumlah nama lainnya. (http://international.okezone.com/read/2012/09/15/414/690373/pembuat-film-innocent-of-muslim-jalani-pemeriksaan)

Lalu bagaimana Sikap kita sebagai seorang Muslim ??
Ulama senior di Kerajaan Saudi Arabia, sekaligus anggota Al Lajnah Ad Daimah (komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia), Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan mendapatkan pertanyaan dalam kajian harian beliau di daerah Malaz Riyadh, “Fadhilatusy Syaikh –waffaqakumullaah-. Pertanyaan yang masuk saat ini banyak sekali. Di antaranya, ada yang bertanya tentang bagaimana nasehat Anda bagi para penuntut ilmu dan juga selain mereka tentang apa yang terjadi saat ini berkaitan dengan film yang menghina Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa wejangan Anda dalam hal ini?”
Beliau hafizhohullah menjawab,
Nasehat kami dalam hal ini adalah hendaknya kita tetap tenang dan tidak mengingkari hal ini dengan cara-cara (yang keliru) seperti dengan melakukan demonstrasi, menzholimi orang-orang yang tidak memiliki keterkaitan dengan hal ini, atau sampai merusak harta benda (orang lain). Ini adalah cara-cara yang tidak diperbolehkan. Yang wajib untuk membantah mereka sebenarnya adalah para ulama, bukan orang awam. Para ulamalah yang berhak membantah dalam perkara-perkara ini. Hendaknya kita senantiasa tenang.
Orang-orang kafir sebenarnya ingin mengganggu kita serta memancing amarah kita. Ini yang mereka inginkan. Mereka juga ingin agar kita saling membunuh. Aparat keamanan berusaha menghalang-halangi, sedangkan yang lain (para demonstran muslim) berusaha menyerang, sehingga terjadilah pemukulan, pembunuhan, dan banyak yang terluka. Mereka menginginkan hal ini. Hendaknya kita senantiasa tenang dan bersikaplah tenang. Yang berhak untuk membantah mereka adalah orang-orang yang memiliki ilmu dan bashirah, atau hendaknya mereka tidak perlu dibantah. Orang-orang yang membantah mereka juga tidak boleh disamaratakan.
Ingatlah, dahulu orang-orang musyrik berkata terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Penyihir, dukun, pendusta” dan perkataan hinaan lainnya. Namun, Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk bersabar. Kaum muslimin ketika itu tidak melakukan demonstrasi di Mekkah, tidak menghancurkan sedikit pun dari rumah-rumah kaum musyrikin, juga tidak membunuh seorang pun. Sabar dan tenanglah sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan jalan keluar bagi kaum muslimin.
Yang wajib dilakukan adalah tenang, khususnya saat ini, di saat munculnya banyak teror dan kejelekan di negeri-negeri kaum muslimin. Wajib untuk tenang dan tidak tergesa-gesa dalam masalah-masalah semacam ini. Orang-orang awam tidaklah pantas untuk menghadapinya. Mereka bodoh, tidak memahami hakikat masalah. Tidak boleh menghadapi masalah ini kecuali orang yang memiliki ilmu dan bashirah. Na’am.
[Fatwa Syaikhuna -Syaikh Dr. Sholih Al Fauzan- dalam sesi tanya jawab kajian Al Muntaqo (karya Jadd Ibnu Taimiyah) di Masjid Jaami' Mut'ib bin ‘Abdul ‘Aziz, Malaz, Riyadh, Kerajaan Saudi Arabia pada hari Sabtu, 28 Syawal 1433 H. Soal ini dibacakan setelah adzan ‘Isya dari kajian tersebut[1]]
Wallahu waliyyut taufiq.

Yang Bisa Kamu Lakukan Saat Menunggu Selain Main Hape

Jumpa di #InvestigasiIseng bersama admin blog omah ilmoe ... Kali ini admin akan membahas sesuatu yang menurut admin sih yaa, penting banget.. yaitu "apa yang bisa kamu lakukan pas menunggu tapi lupa bawa henpon?". Yak, itulah tema urgen kita kali ini yg pastinya bisa terjadi kepada siapa saja. Semoga bisa ngasih inspirasi ke kamu-kamu pas dihadapkan ke situasi begitu..

Bisa dibayang kan.. pas di tempat asing yg orang2nya tidak pada kamu kenal sementara itu kamu diharuskan tinggal di situ beberapa waktu ke depan dalam rangka ME-NUNG-GU.. (terserah menunggunya apa!)

Biasanya sih kamu pasti langsung keluarin henpon kan??! Pura2 sok serius sibuk pencet2 keypad sambil senyam-senyum ga jelas.. Itu kalau kamunya bawa henpon.. Naa, kalau ternyata henpon lupa kebawa, aduuuh.. kamu pasti merasa 'tersiksa' gimana gitu dong ya.. SMS gak bisa, maen game apalagi, update fesbuk.. wuahhh hal yg mustahal banget! Parahnya, kamu jadi nggak bisa buka2 blog ini dehhh buat nimba ilmu.. T_T

Bengong.. melompong.. bingung musti ngapain... ????!!

Wah, nggak boleh mati gaya kayak gitu dong.. isi dunia kan nggak cuma gitu-gitu aja, masih banyak yg bisa kamu eksplor di permukaannya. Kenalan sama orang asing di samping, misalnya.

Beruntunglah temen2 fesbuk kali ini pada ngasih solusi seputar kejadian tak terduga ini, (itu) setelah admin pancing mereka dengan status ginian:

Klo mnunggu tp ga bawa hp, uhh trsiksa bnget! Apa yg msti dilakukan nih??! Hny bengong liatin org2?? Ada yg pny tips ndak ya...

"Cari semut yg lagi nyari makan, atau tangkap lalat lalu katakan; subhanallah badi'ussamawat wal ardh," ini kata Junaedi Abu Royyan loh.

Ehh.. apa nggak keliatan ekstrim gimana gitu yaa.. tp oke juga loh buat tadabbur alam. Di semesta raya ini kan ada banyak hal2 menakjubkan yg mungkin kurang kamu sadari, nah sembari menunggu tidak ada salahnya juga kalau melakukan pengamatan sama binatang2 kecil di sekitarmu. Yah, siapa tahu aja kamu beruntung pergoki binatang imut yg lagi bertingkah lucu dan unik..

Kalau Vihwa El Humaira ngasih ide, "Berdzikir.. daripada liatin orang ;)."

Bener nih, ketimbang lirak-lirik lalu lalang orang yg nggak kamu kenal atau kesana kemari ngejar satu lalat terbang mending diem aja khusyuk sembari dzikir. Hmm, hati terasa ayem deh...

Sama kayak Vihwa di atas, Faiz Jibril idem aja ngasih saran, "Asalamualaikum, dzik aj, prbanyak mngingmjat AllAH, dngn bgtu ngguinya, g jnuh." (ssst! mngingmjat itu maksudnya mngingat...)

Naa, Falisha Al Hanifah punya solusi lain nih, "Bs juga cari bacaan, koran/majalah/buletin di sekitar."

Setuju kan, selain nambah ilmu pastinya bisa bikin kamu lupa kalau lagi nunggu.. dan biasanya orang sekitarmu nggak bakal ganggu saat kamu beraktifitas seperti ini. Sungguh nyaman dan damai..

Bagi kamu yg lagi punya tugas hafalin surat Al-Qur'an atau emang punya niat jadi hafizh Qur'an, waktu2 nunggu seperti ini jangan disia-siakan. "Muroja'ah hafalan Qur'an aja, cak...." gitu yg disarankan Ahmad Dito. Bermanfaat banget kan!!

Intinya sih, jangan biarkan waktu berlalu sia2 tanpa manfaat. Jangan sampai gara2 kelupaan bawa henpon tiba2 kamu jadi nomophobia!

Hahhh... nomophobia???!! Iya, nomophobia. Baru denger yaa... naa gini deh asiknya baca2 artikel di sini selalu dapat ilmu baru..

Nomophobia itu singkatan dari "no mobile phone phobia" atau perasaan takut akibat berjauhan dengan henpon, yah kira2 gitu deh penjelasannya. Jadi kalau kamu merasa takut dan cemas bila tidak berada dekat dengan ponsel, bisa jadi kamu sudah kena sindrom nomophobia. Nggak berbahaya sih, cuma kalau gara2 henpon hilang trus sampai mau bunuh diri ya rada gawat juga sih..

Asal tahu aja, orang2 doeloe sebelum jaman henpon murah nggak ada yg kena sindrom ini, mereka bahkan tenang2 saja saat ngantri atau nungguin sesuatu. Mereka nggak pada panik gara2 lupa bawa henpon.. (ups! ya eyalah waktu itu kan mereka belum punya ya..)

Ya, udah.. Alhamdulillah yaa, kalian sekarang sudah pada nggak bingung lagi bila suatu saat dihadepin ke situasi tak terduga seperti di atas. Yg penting hadapi dgn tenang dan jangan panik. Bersikaplah seperti orang yg tidak punya henpon.. mengalir.. mengadaptasi dgn lingkungan sekitar.. srrrr..

Sebetulnya, ada satu situasi dimana dalam situasi tsb kehadiran henpon malah bisa membahayakan bahkan menjadi petaka, yaitu saat kamu berkendara. Untuk itu jangan berlagak jagoan sok sms-an, ngapdet status apalagi main game saat kamu berkendara, krn akibatnya bisa fatal! Motor kamu nabrak, trus kamunya jatuh terkapar, udah itu henpon kamu diembat orang.. Memilukan!!

Yah, makanya ketimbang menantang bahaya di jalanan mending saat berkendara kita isi dengan berdzikir sebanyak2nya.. percayalah berdzikir bisa membuat kita lebih fokus saat berkendara. Kalau pun ditakdirkan terjadi musibah, tak apalah krn memang sudah takdirnya begitu, tapi yg terpenting bahwa sebelumnya kita dalam keadaan berdzikir kepada-Nya..
From : Omah ilmoe