Rabu, 19 September 2012

Sikap Seorang Muslim Terhadap Film Yang Menghina Nabi

Washington - Seorang pria yang diyakini sebagai produser film Innocent of Muslims Nakoula Basseley Nakoula secara sukarela bersedia memberikan keterangan kepada pihak berwenang. Nakoula pun kini akan diperiksa terkait dengan pelanggaran masa hukuman percobaan.

"Dia (Nakoula) akan diperiksa oleb petugas badan penyelidikan federal (FBI). Dia tidak diborgol karena dia menyerahkan diri secara sukarela," ujar Juru bicara Kepolisian Los Angeles, seperti dikutip The Guardian, Sabtu (15/9/2012).

Namun polisi menegaskan, dia tidak ditahan. Nama Nakoula Basseley Nakoula muncul setelah FBI menyimpulkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan atas keberadaan film yang dinilai merendahkan Islam dan Nabi Muhammad.

Tidak dijelaskan apakah Nakoula yang berusia 55 tahun itu menjadi target penyelidikan dari kematian Dubes AS Chris Stevens dan tiga orang stafnya di Libya. Sementara Jaksa Agung Eric Holder memastikan, pihak Kementerian Kehakiman sudah membuka penyelidikan atas kematian Dubes Stevens di Benghazi, Libya.

Nakuola diketahui divonis bersalah atas kasus penipuan sebuah bank sebelumn akhirnya film kontroversial buatannya muncul dan memancing kemarahan umat Muslim di Timur Tengah. Sementara itu dalam produksi film tersebut Nakuola menyamar sebagai sosok Sam Bacile.

Menurut pengakuan Nakoula kepada Associated Press, Islam baginya bak penyakit kanker sehingga film tersebut diproduksi untuk memberikan pernyataan politik provokatif.

Selama ini Nakoula menolak dirinya dan Sam Bacile adalah sosok yang sama. Namun saat Associated Press melakukan wawancara melalui telepon dengan sosok Bacile, mereka mengetahui bahwa lokasi telepon itu tak lain adalah alamat Nakoula.

Pengadilan federal kabarnya akan mendakwa Nakoula dengan pasal pidana tahun 2010 atas perbuatannya yang memalsukan banyak identitas. Beberapa identitas Nakoula lainnya adalah Nicola Bacily, Robert Bacily, Erwin Salameh dan sejumlah nama lainnya. (http://international.okezone.com/read/2012/09/15/414/690373/pembuat-film-innocent-of-muslim-jalani-pemeriksaan)

Lalu bagaimana Sikap kita sebagai seorang Muslim ??
Ulama senior di Kerajaan Saudi Arabia, sekaligus anggota Al Lajnah Ad Daimah (komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia), Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan mendapatkan pertanyaan dalam kajian harian beliau di daerah Malaz Riyadh, “Fadhilatusy Syaikh –waffaqakumullaah-. Pertanyaan yang masuk saat ini banyak sekali. Di antaranya, ada yang bertanya tentang bagaimana nasehat Anda bagi para penuntut ilmu dan juga selain mereka tentang apa yang terjadi saat ini berkaitan dengan film yang menghina Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa wejangan Anda dalam hal ini?”
Beliau hafizhohullah menjawab,
Nasehat kami dalam hal ini adalah hendaknya kita tetap tenang dan tidak mengingkari hal ini dengan cara-cara (yang keliru) seperti dengan melakukan demonstrasi, menzholimi orang-orang yang tidak memiliki keterkaitan dengan hal ini, atau sampai merusak harta benda (orang lain). Ini adalah cara-cara yang tidak diperbolehkan. Yang wajib untuk membantah mereka sebenarnya adalah para ulama, bukan orang awam. Para ulamalah yang berhak membantah dalam perkara-perkara ini. Hendaknya kita senantiasa tenang.
Orang-orang kafir sebenarnya ingin mengganggu kita serta memancing amarah kita. Ini yang mereka inginkan. Mereka juga ingin agar kita saling membunuh. Aparat keamanan berusaha menghalang-halangi, sedangkan yang lain (para demonstran muslim) berusaha menyerang, sehingga terjadilah pemukulan, pembunuhan, dan banyak yang terluka. Mereka menginginkan hal ini. Hendaknya kita senantiasa tenang dan bersikaplah tenang. Yang berhak untuk membantah mereka adalah orang-orang yang memiliki ilmu dan bashirah, atau hendaknya mereka tidak perlu dibantah. Orang-orang yang membantah mereka juga tidak boleh disamaratakan.
Ingatlah, dahulu orang-orang musyrik berkata terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Penyihir, dukun, pendusta” dan perkataan hinaan lainnya. Namun, Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk bersabar. Kaum muslimin ketika itu tidak melakukan demonstrasi di Mekkah, tidak menghancurkan sedikit pun dari rumah-rumah kaum musyrikin, juga tidak membunuh seorang pun. Sabar dan tenanglah sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan jalan keluar bagi kaum muslimin.
Yang wajib dilakukan adalah tenang, khususnya saat ini, di saat munculnya banyak teror dan kejelekan di negeri-negeri kaum muslimin. Wajib untuk tenang dan tidak tergesa-gesa dalam masalah-masalah semacam ini. Orang-orang awam tidaklah pantas untuk menghadapinya. Mereka bodoh, tidak memahami hakikat masalah. Tidak boleh menghadapi masalah ini kecuali orang yang memiliki ilmu dan bashirah. Na’am.
[Fatwa Syaikhuna -Syaikh Dr. Sholih Al Fauzan- dalam sesi tanya jawab kajian Al Muntaqo (karya Jadd Ibnu Taimiyah) di Masjid Jaami' Mut'ib bin ‘Abdul ‘Aziz, Malaz, Riyadh, Kerajaan Saudi Arabia pada hari Sabtu, 28 Syawal 1433 H. Soal ini dibacakan setelah adzan ‘Isya dari kajian tersebut[1]]
Wallahu waliyyut taufiq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar