Jumat, 25 November 2011

KOMUNIKASI EFEKTIF

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
 (QS 16:125, An Nahl)

PENGERTIAN

Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti perhubungan atau perkabaran. Communicate berarti memberitahukan atau berhubungan. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dengan kata dasar communis yang berarti sama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan sesuatu (pesan) dari satu pihak ke  pihak lain dengan menggunakan suatu media. Sebagai makhluk sosial, manusia sering berkomunikasi satu sama lain. Namun, komunikasi bukan hanya dilakukan oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh makhluk-makhluk yang lainnya. Semut dan lebah dikenal mampu berkomunikasi dengan baik. Bahkan tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu berkomunikasi.
Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.

UNSUR UNSUR KOMUNIKASI

Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain:
1.      Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi
2.      Komunikan.
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
3.      Media.
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
4.      Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi.
5.      Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.

FUNGSI DAN MANFAAT KOMUNIKASI

Dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
1.      Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.
2.      Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3.      Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
4.      Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.
5.      Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
6.      Fungsi da’wah. Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan bersama.
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya adalah:
1.   Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.
2.       Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3.       Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau jama’ah.
4.       Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.

Jumat, 11 November 2011

Info Kajian Rutin STIMUS

بسم الله الرحمن الرحيم
Kepada Para Muslimah dimanapun berada, hadirilah kajian rutin kami, Pada :
Hari      : Setiap hari Ahad
Waktu   : Jam 09.30 - 11.30 Wib
Tempat : LBB AlfaGama, Sukoharjo (Sebelah selatan Proliman Sukoharjo)

Tantangan Wanita Yg Baru pakai Jilbab

Bismillahirrohamirrohim.
“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin ; Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, maka karena itu mereka tidak diganggu. Dan ALLOH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang…” (QS Al Ahzab : 59)
Mungkin firman Alloh ‘Aza Wa Jalla diatas sudah tidak asing lagi ditelinga kaum muslimin pada umumnya dan maum muslimah pada khususnya. Ayatullah yang merupakan ayatul hijab, adalah merupakan seruan dan perintah Alloh kepada kaum muslimah untuk bersegera ‘datang’  guna memenuhi seruan Alloh tersebut yakni perintah berhijab guna menutup aurat.
Hijab itu sendiri sebenarnya merupakan simbol “kemerdekaan” bagi seorang muslimah. Dengan hijab dia bisa menunjukan jati dirinya. Dengan berhijab dia bisa menjaga kehormatanya. Dan dengan hijab dia bisa menjaga dirinya dari kobaran api neraka…

Mungkin bagi sebagian kaum muslimah yang sudah mendapatkan hidayah dan juga cahaya ilmu dalam memahami ayatul hijab diatas, mengenakan hijab yang sesuai dengan tuntunan syariat adalah suatu hal yang “mudah dan tidak memberatkan”.
Namun bagimana dengan saudari-saudari kita yang saat ini belum mendapatkan “kemudahan”  dalam memahami hakekat hijab yang sesuai dengan pemahaman syariat islam??
Cobalah kita tengok disekitar kita….bagaimana keadaan saudari-saudari kita kaum muslimah di luaran sana…
Suatu kebanggan tersendiri sekaligus kesedihan…
Kebanggaan karena sekarang ini kita melihat semakin banyaknya saudari kita yang mengenakan hijab (jilbab_red). Dan sekaligus menjadi kesedihan tersendiri ketika kita melihat saudari-saudari kita mengenakan hijab “ala kadarnya”.
Bukan ingin menyalahkan… atau pun menjatuhkan… tulisan ini hanyalah paparan sebuah fenomena nyata yang ada di sekitar kita…
Lihatlah saudariku…
Betapa banyak sekarang ini saudari-saudari kita yang tengah mengenakan hijab.. namun sayang hijab yang mereka kenakan terkesan  ‘ala kadarnya” dan “semau gue..”
Ala kadarnya bila melihat ukuranya dan tebal tipisnya… ukuran hijab yang kecil bin mungil mungkin akan lebih terlihat lebih simple saat digunakan.. maka tidak jarang, hijab ukuran anak-anak balita atau anak-anak SD kini dikenalkan oleh wanita dewasa.
Bahan yang tipis mungkin akan terlihat lebih adem saat dikenakan…tidak panas… dan tidak berat.. dan ketika angin bertiup pun… kain itu akan dengan mudahnya “tersapu angin” dan seketika, geerrrrrr.. kepala kita yang tertutup akan merasakan kesegaran yang luar biasa….
Selain hal tersebut.. mungkin akan lebih trendy bilamana hijab tersebut di desain dan di modifikasi sedemikian rupa… diikat di leher… dibentuk pita..
Dibentuk bunga.. dengan hiasan manik-manik atau bahkan bros dengan kilauan mutiara berbentuk aneka ragam.. cantik, menarik, funky, gaul, atau mungkin glamour??? Kita bebas memilih..toh “semau gue” tinggal didesain sedemikian rupa dipadu dengan busana yang dikenakan…
Ada rok balon, celana balon, celana pensil atau celana stocking atau baju-baju yang lagi “in” sekarang.. dipadu dengan tanktop plus kaos manset panjang..atau berbagai macam model baju berlengan pendek dan berukuran “tanggung” semua sah-sah saja dipakai… asal sesuai “selera gue..”

Yah… betapa miris melihat semua itu…
Hukum yang telah ditetapkan oleh syari’at hilang dan terbang begitu saja bak ditiup angin sepoi… pelan namun pasti!
Syari’at yang suci dikesampingkan begitu saja dengan dalih..”toh menutup aurat… toh rambut tidak terlihat…. toh yang penting seluruh tutup tertutup?!”
MasyaALLOH…

Aurat yang seperti apakah itu saudariku??
Wallahua’lam…..