Senang, gembira dan tentunya
bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dakwah Sunnah yang mulia ini dapat
kita rasakan sampai saat ini. Suatu dakwah yang mengajak kepada Al Qur’an dan
As Sunnah dengan barometer pemahaman sesuai apa yang dipahami generasi terbaik
umat ini.)
Tatkala penyakit TBS (Takhayul,
Bid’ah, Syirik) merajalela di bumi nusantara ini, mengepung dari berbagai arah,
alhamdulillah dakwah penawar penyakit TBS ini telah hadir di tengah tengah
kita. Meskipun rintangan, hambatan dan ujian selalu mengiringi perjalanan
dakwah ini dan para da’inya.
Dakwah yang mulia saat ini, masih
sangat sedikit sekali pendukungnya. Masih sangat asing di tengah tengah
masyarakat. Butuh usaha keras untuk memahamkan mereka tentang hakikat dakwah
ini. Dakwah Tasyfiyah dan tarbiyah, dakwah anti kekrasan dan non-teroris,
dakwahnya Rasulullah dan para sahabatnya.
Di tengah keterasingan dan
sedikitnya pengikut dakwah ini, maka kita butuh kerja sama satu sama lainnya.
Saling membantu sesuai dengan kapsitas kita masing-masing. Wata’awanu alal
birri wat taqwa.
Saudaraku……
Bermunculanlah Yayasan-yayasan /
lembaga-lembaga Dakwah, Pendidikan dan Sosial untuk mencover kegiatan dakwah
ini. Berdirinya lembaga-lembaga ini merupakan suatu wasilah para da’i dan penggiat dakwah Sunnah untuk menyampaikannya
ke tengah –tengah masyarakat dengan lebih terstruktur dan terprogram.
Terbukti, diantara lembaga dakwah
ini, telah berhasil mengadakan kegiatan-kegiatan dakwah seperti dauroh,
seminar, pembinaan TPQ, Pesantren remaja dan mahasiswa, mendirikan madrasah
diniyyah, bahkan berhasil mendirikan Pondok pesantren atau Sekolah Islam dalam
rangka berdakwah lewat jalur pendidikan.
Namun, terkadang semua kegiatan
dakwah diatas, dilaksanakan apa adanya, tanpa perencanaan matang serta
persiapan SDM yang mumnpuni. Akibatnya, ada kegiatan yang terbengkalai, kurang
terurus, kurang perhatian dan akhirnya hidupnya segan, matipun tak mau.
Diperparah lagi, ada sebagian saudara
kita yang tidak mau memikirkan dan kurang peduli terhadap lembaga lain selain
lembaga yang dia urusi. Tatkala suatu lembaga membutuhkan dukungan dari lembaga
lain, maka dia serta merta bilang :”itu mah urusan intern lembaga dakwah
tersebut”. Tanpa usaha untuk memberikan saran, masukan dan bantuan kepada
pengurus lembaga lain tersebut (dengan jalur / cara yang tepat dan berakhlakul
karimah tentunya_red).
Akankah kita akan selalu menapakkan
sifat ke-ego-an kita ??
Kita yakin, bahwa diantara kita
hafal dan paham betul hadist – hadist Rasuullah tentang rasa kepedulian,
diantaranya
Rasulullah saw. bersabda, “Siapa
yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan melepaskan
kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya
Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat.. Dan Allah selalu
menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (Muslim)
Dari
an-Nu’man bin Basyir dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam".
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar